Ring ring

 NAGA suci menggeliat geliat terbungkus lingkaran kuning keemasan, begitu pula dg rajawali putih raksasa juga menggeliat seolah ingin meronta melepaskan diri dari lingkaran kuning keemasan yg membungkus tubuh mereka. semakin dua hewan sakti itu meronta maka semakin erat pula tubuh mereka terbungkus lingkaran kuning keemasan itu, hingga akhirnya dua hewan sakti itu diam tak meronta lagi.
  SLaappp . . .
 DUA hewan sakti itu tiba tiba berubah menjadi sesok manusia. naga suci berubah menjadi seorang gadis cantik jelita bermata biru indah, sedangkan rajawali putih raksasa berubah menjadi seorang pemuda tampan dan gagah bermata biru juga. dua sosok manusia perwujudan hewan gaib itu melayang di udara lalu perlahan lahan melayang turun di hadapan antoch.
 mereka merapatkan dua tangan masing2 di depan hidung menunduk hormat.
 ''hormat hamba yg mulia pangeran.'' ucap mereka bersamaan.
 antoch membuka topeng peraknya lalu mengangguk cepat. ''naga suci, rajawali sakti. akhirnya kita bertemu lagi sejak kalian aku hukum di dalam pedang. wujud kalian sudah kembali ke wujud asli kalian. mulai sekarang kalian telah aku bebaskan dari hukuman yg selama ini aku jatuhkan pada kalian.'' ucap antoch penuh wibawa.
 naga suci dan rajawali sakti kembali menunduk hormat.
 ''sekarang kalian boleh kembali ke asal kalian. sampekan pesan ku pada raja kalian bahwa lima purnama ke depan aku ingin raja kalian menemui ku di goa lima warna.'' ucap antoch lagi.
 mereka mengangguk pelan lalu merapatkan tangan di depan hidung.
 ''pergilah. jalani kehidupan kalian yg selama ini tidak kalian dapatkan.''
 mereka saling pandang tetapi tak juga beranjak pergi dari hadapan antoch.
 ''ada apa?'' tanya antoch heran meliat mereka tak juga beranjak pergi.
 ''ampun gusti. apakah hamba boleh mengajukan satu permintaan gusti.'' rajawali sakti membuka suara.
 antoch mengerutkan keningnya heran.
 ''ijinkan hamba untuk tetap menjadi pedang rajawali. hamba ingin berbuat jasa kepada bangsa kami dg jalan membasmi keangkara murkaan di dunia ini. hamba mohon gusti pangeran matahari mengabulkan keinginan hamba.'' rajawali sakti yg berwujud pemuda gagah itu berlutut di depan antoch.
 ''begitu pula dg hamba gusti. ijinkan hamba tetap menjadi pedang naga suci.'' ucap naga suci juga berlutut di depan antoch.
 mendengar permintaan mereka antoch malah tersenyum lebar. dia tidak menyangka dua orang perwujudan hewan gaib itu mengajukan hal yg tidak wajar bagi bangsa mereka.
 ''Hemm.. apa kalian sadar dg permintaan kalian itu?'' tanya antoch meyakinkan permintaan mereka berdua. ''ketahuilah. jika kalian tetap menjadi pedang sakti maka kalian tau apa akibat yg kalian tanggung. kalian tidak akan bisa kembali ke wujud asal kalian lagi. apa kalian mengerti itu?'' tanya antoch ingin tahu kesungguhan hati mereka.
 Naga suci dan rajawali sakti sejenak terdiam, mereka saling pandang lalu mengangguk mantap dg keinginan mereka itu. ''tekad kami sudah bulat gusti. kami siap menanggung segala akibatnya meski kami tidak bisa kembali ke wujud asli kami.'' seru mereka dg penuh keyakinan.
 antoch manggut manggut meliat tekad mereka yg begitu kuat. kemudian antoch melangkah maju menghampiri mereka berdua. sejenak antoch menatap tajam pada mereka. ''kembalilah ke istana. minta pada raja kalian mustika langit, katakan aku yg mengutus kalian. pergilah.'' ucap antoch tenang penuh kewibawaan.
 Walau tidak mengerti apa maksut antoch tapi mereka segera pergi mengerjakan apa yg di perintahkan oleh mereka itu.
 Antoch menatap naga suci dan rajawali sakti yg berubah jadi dua hewan raksasa kemudian melesat ke angkasa, hilang ke dua arah yg berbeda. naga suci ke timur sedang rajawali sakti ke arah selatan.
 
  * * * 
 
 PAGI yg cerah menyambut datangnya hari, sang mata dewa bersinar hangat dari ufuk timur cakrawala. kicau burung bersahutan menyambut pagi yg sangat cerah ini. di atas sebuah bukit yg keadaanya porak poranda dg hanya menyisakan satu pohon besar di atasnya tampak dua orang tengah terbaring pingsan di samping seekor burung rajawali putih raksasa. tak jauh dari burung rajawali terdapat perapian yg masih menyala. dari arah timur bukit tampak seorang pemuda bertopeng tengah berjalan ringan sambil membawa beberapa ekor ikan di tangannya. setelah sampe di perapian pemuda bertopeng yg tak lain adalah antoch langsung memanggang ikan ikan yg ia bawa tadi. bau harum daging ikan terbakar langsung menusuk hidung.
 Bau harum pengundang nafsu makan langsung menusuk hidung dua orang yg pingsan tadi. perlahan lahan salah satu orang yg pingsan tersadar siuman dari pingsannya akibat sesuatu yg harum menusuk hidungnya. pemuda berbaju rompi yaitu rangga bangkit dari tidurnya. pandangannya langsung tertuju pada burung rajawali putih di sampingnya.
 ''putih. kau masih di sini sobat?'' ucap rangga pelan.
 Rangga mengalihkan pandangannya ke samping, ia meliat di dekatnya gadis bertopeng tengah terlelap tidur atau masih pingsan.
 ''kau sudah sadar kisanak?'' ucap antoch kalem setelah meliat rangga sadar dari pingsan.
 ''ekh?!'' rangga terkejut meliat pemuda bertopeng tak jauh dari tempatnya. sejenak pikiran sehatnya bekerja. ''pemuda itu masih disini. sebenarnya siapa orang bertopeng itu? dari golongan mana dia sebenarnya? benar2 aneh.'' batin rangga dalam hati.
 ''kemarilah. aku sudah siapkan ikan bakar untuk mu. pasti kamu lapar setelah satu hari satu malam bertarung.'' ucap antoch tenang.
 ''kisanak. siapa kau sebenarnya? kenapa kau tidak membunuh ku saat pingsan tadi? bukankah itu kesempatan mu.'' seru rangga dg nada suara penuh tekanan. matanya tajam menatap orang bertopeng tak jauh darinya itu.
 antoch tersenyum lembut mendengar pertanyaan rangga itu. dia malah melempar gelas bambu yg berisi air ke rangga. sungguh luar biasa air dalam gelas dari bambu itu tidak tumpah sedikitpun. Rangga dg cepat menangkap gelas bambu berisi air tersebut. ''minumlah.'' ucap antoch kalem.
 rangga agak ragu ragu meminum air dalam gelas bambu itu namun akhirnya air dalam gelas bambu itu di tenggaknya juga sampe habis. rangga tidak takut di racuni karna tubuhnya kebal terhadap racun jadi dia tenang saja.
 tak berapa lama gadis bertopeng di sebelah rangga tersadar karna bau harum ikan bakar membuatnya jadi siuman. gadis bertopeng yaitu pandan wangi duduk dan menguap lalu menggerakan tangan dan tubuhnya untuk merenggangkan ototnya yg kaku.
 ''kau sudah sadar, pandan?'' seru antoch begitu meliat pandan duduk sambil merenggangkan otot. sama seperti rangga, antoch juga melemparkan gelas bambu berisi air ke pandan.
 pandan langsung menangkap gelar bambu itu dan langsung menghabiskan air dalam gelas itu. ''uuhk, segarnya.'' seru pandan setelah menghabiskan air dalam gelas bambu.
 ''pandan?!'' ucap rangga lirih terkejut mendengar orang bertopeng memanggil gadis bertopeng dg nama pandan. rangga langsung menatap gadis bertopeng dg tajam.
 ''pandan. buka topeng mu. agaknya kekasih mu ingin sekali meliat wajah mu.'' seru antoch cepat.
 pandan membuka topeng yg melekat di wajahnya. rangga meliat gadis bertopeng itu membuka topengnya dg perasaan tak menentu. begitu topeng perak lepas dari wajah si gadis maka rangga terkejut bukan main meliat wajah yg sangat ia kenal dan sangat dirindukannya.
 ''pandan?!'' seru rangga keras seolah tidak percaya dg wajah yg ia liat di hadapanya.
 ''kakang.'' pandan tersenyum lembut pada pemuda yg di cintainya tersebut.